Kisah Wahyu D'masiv Yang Menjadi Seorang Muallaf


Sebelum menyatakan keislamannya, personel grup D'Masiv, Wahyu Piadji adalah sosok anak yang lahir seorang Katolik. Meski berada di pendidikan agama lain, keluarga dan lingkungan dapat dianggap hampir mayoritas Muslim.

"Sekolah dan keluarga hampir semua umat Islam sehingga sudah akrab dengan puasa , sholat dan sebagainya," kata Band D'Masiv drummer.

Berada di lingkungan seperti itu, itu pasti membuat Wahyu sangat akrab dengan budaya dan ibadah komunitas Muslim. Bahkan memberikan efek dalam puasa. Sejak kelas lima, Wahyu sudah merasakan bagaimana puasa selama satu bulan penuh.

"Itu besar sampai saya bergabung dengan cepat," kata pria kelahiran tahun 1987.

Kemudian datang panggilan dalam Wahyu untuk benar-benar menjadi seorang Muslim. Menurut Wahyu, pada dasarnya itu menyebut banyak manifestasi, seperti mimpi, pernikahan dan sebagainya. Wahyu, panggilan sebenarnya berasal dari perempuan Muslim keturunan Arab yang kini menjadi istrinya.

Wahyu mengungkapkan, istri tidak pernah awalnya memaksanya untuk masuk Islam. Namun, karena keseriusannya untuk membangun pernikahan, Wahyu memutuskan untuk menjadi mualaf pada Mei 2009. Kemudian menjadikan sang kekasih menjadi istri tahun berikutnya.

Keputusan wahyu untuk masuk Islam yang telah mempertanyakan kedua orang tua. Orang tua Wahyu tidak benar-benar memberikan jawaban atau menolak dukungan dari keputusannya. Namun yang pasti, kedua kekasih menyetujui pernikahan pada saat itu.

Sampai saat ini, Wahyu masih mempelajari ilmu Islam, baik dari istri, keluarga istri, keluarga dan teman-teman terdekat. "Belajar bersama Rama (gitaris D'Masiv) juga," katanya.  Belajar  Umrah termasuk kegiatan yang akan dilaksanakan D'Masiv pada bulan Maret.