Traveller 60 negara ini jadi muallaf setelah berkunjung Di Indonesia


Traveller asal Belanda ini telah merambah ke 60 negara lebih dari 4 tahun. Dalam perjalanan di seluruh dunia, ia menemukan Islam dan memeluk Islam di Indonesia.

Michael Ruppert (29), pria dari Belanda dan Belgia telah memimpikan perjalanan dunia. Empat tahun lalu ia berangkat dari rumahnya untuk memulai mimpi melihat dunia, mengenal banyak orang dan belajar tentang berbagai budaya yang ada.

"Setelah sekolah tinggi saya bergabung dengan militer di Belanda selama tiga tahun. Tapi aku sadar ini bukan apa yang saya inginkan, dan saya hanya mulai berkeliling dunia. Awalnya hanya ingin bepergian untuk sementara waktu tetapi terjadi tidak pernah berhenti. Sampai sekarang perjalanan masih mimpi saya, "kata pria yang akrab disapa Michael saat berbicara dengan detikTravel di Taman Suropati, Jakarta, Kamis (24/06/2016) kemarin.

Karena dia tidak punya banyak uang, perjalanannya dimulai ke negara-negara di kawasan Eropa yang dekat dengan rumah, seperti Bulgaria, Albania, Serbia, Rumania. Selama perjalanan ia rajin mengirim kartu pos dan berbagi cerita dengan keluarga dan teman-teman. Di dunia maya, yang Ruppert terkenal dengan Facebook akun Pemeran Anda di mana ia sering berbagi cerita di sana.

Semakin hari, semakin banyak orang yang membaca cerita tentang travelingnya dan solo terinspirasi. Michael juga senang untuk mengirim kartu pos ke teman-teman di halaman Facebook, di negara mereka bebas.

Akhirnya cukup banyak orang dari berbagai negara yang memberikan berbagai bentuk bantuan kepada Michael, untuk dapat terus melakukan perjalanan di seluruh dunia. Ketika Michael datang ke daerah juga tak jarang ada memberinya tumpangan tempat tinggal.

Pria ini melanjutkan nya nonstop solo yang bepergian selama empat tahun. Dia telah melakukan perjalanan ke Amerika Serikat, Kanada, Malaysia, Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Zambia, Zimbabwe, Botswana, Afrika Selatan. Sebanyak 60 negara dieksplorasi.

"Sejauh ini ada hal-hal yang membuat saya ingin benar-benar berhenti. Mungkin sekarang perbedaan mudah. Sebelum saya pergi ke banyak negara per tahun, bisa sampai 20. Tapi sekarang lebih santai, 5 negara per tahun. Lebih belanja waktu di satu negara untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya, "kata pria yang mengenakan kemeja kotak-kotak adalah.




Meskipun ia tidak pernah pergi sendirian kesepian, karena banyak teman Facebook sering diminta untuk melihat. "Saya selalu bepergian sendiri. Tapi bagi banyak yang mengikuti di Facebook, begitu banyak sering diundang untuk bertemu dan bermain bersama. Rasanya seperti selalu ada saja," kata Michael.

Dengan begitu banyak teman di sana dan lebih banyak waktu di negara itu, Michael juga belajar banyak hal-hal yang bukan hanya adat budaya, tetapi juga agama. Ketika ia sudah berhenti cukup lama di Malaysia dan Indonesia pria ini mulai mengenal Islam.

"Setelah melakukan perjalanan tiga tahun, saya sering datang ke Indonesia dan Malaysia. Sementara di sana, saya tinggal dengan penduduk setempat, sebagian besar Muslim. Keluarga saya tinggal untuk membuat saya tertarik untuk belajar tentang Islam. Saya ingin tahu apa yang Anda lakukan di masjid , apa yang Anda merayakan Idul Fitri, "katanya.

keluarga lokal di mana Michael tinggal hal-hal meceritakan tentang Islam. Para bule yang ingin tahu tentang ini menjadi lebih dan lebih tertarik terhadap Islam sampai ia memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

"Saya sangat ingin tahu dan mereka membiarkan banyak hal tentang Islam. Saya akhirnya mengambil kelas tentang Islam dan saya tahu itu adalah hal yang benar dan saya memilih Islam. Setelah Ramadhan (tahun lalu) saya mengambil kelas di Kuala Lumpur dan Jakarta, dan kemudian saya mengatakan syahadat di Sunda Kelapa Masjid September tahun lalu, "kata Michael.

Dia mengatakan saat memuji dua kalimat syahadat di masjid Sunda Kelapa di Jakarta, ia didampingi oleh keluarga lokal. Sejak sebelum tiba di masjid, dia telah berlatih membaca syahadat sehingga ketika itu benar-benar di masjid Michael tidak kaku.
"Ketika saya memberikan keyakinan disertai oleh beberapa keluarga lokal di sini. Itu juga sudah berlatih di rumah (terima kredo). Ini telah dipraktekkan baca doa juga," pungkasnya.

Berikut  ad video traveler nya....


wawancara Versi Detik.com